ANALISIS KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) MENUJU
KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SD/MI
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.
Latar Belakang............................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah........................................................................................ 2
C.
Tujuan
Penulisan.......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A.
Kurikulum.................................................................................................... 3
B.
Kurikulum KTSP......................................................................................... 4
C.
Perubahan Kurikulum KTSP Menuju
Kurikulum 2013.................................
D.
Perbedaan Sistem
Pembelajaran Matematika di SD/MI Ketika
Menggunakan Kurikulum
KTSP dan Kurikulum 2013.................................
BAB III PENUTUP............................................................................................. 15
A.
Kesimpulan................................................................................................ 15
B.
Saran.......................................................................................................... 15
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi
strategis, karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara pada kurikulum. Pada
dasarnya kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen.
Komponen sendiri adalah bagian yang integral dan fungsional yang tidak
terpisahkan dari suatu sistem kurikulum, karena komponen itu sendiri mempunyai
peranan dalam pembentukan sistem kurikulum. Sistem adalah kesatuan komponen
yang antara satu sama lain saling berkaitan.[1]
Dalam
proses pendidikan, kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
yang diinginkan. Oleh karena itu, dalam pengembangannya harus mampu beradaptasi
dengan perubahan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Di
samping itu, kurikulum harus bisa memberikan arahan yang jelas terhadap peserta
didik akan perannya setelah menyelesaikan pendidikan. Sedangkan peran guru
sebagai pengembang kurikulum disatuan pendidikan harus selalu tanggap terhadap
perubahan zaman, perkembangan iptek, kondisi sosial budaya yang sangat dinamis,
dan mampu melakukan evaluasi kurikulum secara berkelanjutan sehingga dapat
mewujudkan kurikulum yang kontekstual.[2]
Pada
dasarnya pengembangan kurikulum adalah mengarahkan kurikulum sekarang ketujuan
pendidikan yang diharapkan karena adanya berbagai pengaruh yang sifatnya
positif yang datangnya dari luar atau dari dalam sendiri, dengan harapan agar
peserta didik dapat menghadapi masa depannya dengan baik.[3] Sehingga
perbaikan kurikulum yang dilakukan dari tahun ketahun tujuannya untuk
menyempurnakan kurikulum-kurikulum sebelumnya.
Pengembagan
kurikulum yang dilakukan berisi tentang materi ajar, strategi pembelajaran,
alokasi waktu, sumber belajar, indikator keberhasilan dalam belajar, dan
penilaian dengan berpedoman pada SK, KD, dan, SI, dan SKL yang ditentukan oleh
pusat, dan terdidri dari beberapa mata pelajaran yang harus diajarkan pada
tingkat satuan pendidikan. Dalam implementasinya guru dituntut untuk mampu
merencanakan, dan melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta mampu
menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran, dalam rangka melayani kebutuhan
dan harapan masyarakat. Lebih-lebih perubahan kurikulum yang dilakukan
baru-baru ini yaitu perubahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuju
Kurikulum 2013 (Kurtilas). Sehingga dalam makalah ini kami akan lebih banyak
memaparkan Kurikulum tingkat satuan pendidikan.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut:
1.
Apa pengertian kurikulum?
2.
Apa pengertian KTSP?
3.
Bagaimana perubahan kurikulum KTSP menuju kurikulum 2013?
4.
Apakah ada perbedaan sistem pembelajaran matematika di SD/MI ketika
menggunakan kurikulum KTSP dan kurikulum 2013?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan
masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui pengertian kurikulum.
2.
Untuk mengetahui pengertian KTSP.
3.
Untuk mengetahui bagaimana perubahan kurikulum KTSP menuju kurikulum
2013.
4.
Untuk mengetahui perbedaan sistem pembelajaran matematika di SD/MI
ketika menggunakan kurikulum KTSP dan kurikulum 2013
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kurikulum
1.
Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum mempunyai pengertian yang cukup
beragam mulai dari pengertian yang sempit hingga yang luas. Pengertian
kurikulum secara sempit seperti yang dikemukakan oleh Carter V. Good yang
dikutip oleh Sukiman: “Curriculum as a systematic group of courses or
sequences of subject required for graduation or certification in a major field
of study…”[4]
Kurikulum sekedar memuat dan dibatasi pada sejumlah mata pelajaran yang
diberikan guru/sekolah kepada peserta didik guna mendapatkan ijazah atau
sertifikat. Sedangkan pengertian kurikulum yang lebih luas seperti dikemukakan
Nana Sudjana yang mengartikan kurikulum sebagai program dan pengalaman belajar
serta hasil-hasil belajar yang diharapkan, yang diformulasikan melalui
pengetahuan dan kegiatan yang tersusun secara sistematis, diberikan kepada
peserta didik di bawah tanggung jawab sekolah untuk membantu pertumbuhan/perkembangan
pribadi dan kompetensi sosial peserta didik .[5]
Dari beberapa pengertian kurikulum di atas, dapat
disimpulkan bahwa kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh
suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang
akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
2.
Komponen_komponen Kurikulum
Kurikulum adalah sebuah sistem. Sebagai suatu sistem,
kurikulum pasti mempunyai komponen-komponen atau bagian-bagian yang saling
mendukung dan membentuk satu kesatuan yang tak terpisahkan. Komponen-komponen
alam sebuah sistem bersifat harmonis, tidak saling bertentangan. Kurikulum
sebagai suatu program pendidikan yang direncanakan mempunyai komponen-komponen
pokok, yaitu: (1) tujuan, (2) materi, (3) strategi dan (4) evaluasi.[6]
Tujuan
|
Strategi
|
Evaluasi
|
Isi
|
Komponen
Kurikulum
|
Gambar
1 Komponen-Komponen Kurikulum
B. Kurikulum KTSP
1.
Pengertian
KTSP yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 2004
(KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh
masing-masing satuan pendidikan atau sekolah.[7]
Menurut Hidayat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan
penyempurnaan dari kurikulum edisi 2004 atau lebih dikenal dengan kurikulum
berbasis kompetensi (KBK).[8]
Sejalan dengan hal di atas, dalam pasal 1
ayat (15) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan dinyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah
kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan.[9]
Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas
dapat ditarik sebuah kesimpulkan bahwa dalam kurikulum KTSP ini sepenuhnya
memberikan wewenang pada tiap-tiap satuan pendidikan atau sekolah untuk menyusun
dan melaksanakan kurikulum tersebut. Namun tetap mengacu pada standar isi (SI)
dan standar kompetensi lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh pemerintah
untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
2.
Landasan Penyusunan KTSP
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
disusun dalam rangka memenuhi amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.[10]
Dalam penyusunannya, KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah mengacu kepada
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi.
3.
Prinsip dan Acuan Pengembangan KTSP
KTSP dikembangkan
berdasarkan prinsip-prinsip berikut:
a.
Berpusat
pada kompetensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
b.
Beragam
dan terpadu
c.
Tanggap
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
d.
Releven
dengan kebutuhan
e.
Menyeluruh
dan berkesinambungan
f.
Belajar
sepanjang hayat
g.
Seimbang
antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Selain itu juga, ktsp disusun dengan memperhatikan acuan operasional
sebagai berikut:
a.
Peningkatan
iman dan takwa serta ahlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh.
b.
Peningkatan
potensi, kecerdasan, dan minat sesuai
dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik.
c.
Keragaman
potensi dan karekteristik daerah dan lingkungan
d.
Kondisi
sosial budaya masyarakat setempat
e.
Karakteristik
satuan pendidikan
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan,
kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.[11]
4.
Tujuan KTSP
Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada
lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengembilan keputusan
secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.
Cecara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah sebagai untuk:
a.
Meningkatkan
mutu pendidikan melalui kemendirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan
kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumberdaya yang tersedia.
b.
Meningkatkan
kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam mengembangkan kurikulum melalui
pengambilan keputusan bersama
c.
Meningkatkan
kompetensi yang sehat antara satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai.
5.
Landasan pengembangan KTSP
Kurikulum tingkat satuan pendidikan dilandasi oleh undang-undang
dan peraturan pemerintah sebagai beikut:
a.
Undang-undang
nomor 20 tahun 2003 tentang sisdiknas
b.
Peraturan
pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan
c.
Permendiknas
no. 22 tahun 2006 tentang standar isi
d.
Permendiknas
no. 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan
C. Perubahan Kurikulum KTSP Menuju Kurikulum 2013
1.
Perlunya perubahan dan pengembangan
kurikulum 2013
Dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum
itu sifatnya dinamis serta harus selalu dilakukan perubahan dan pengembangan
agar dapat mengikuti perkembangan dan tantangan zaman. Meskipun demikian,
perubahan dan pengembangannya harus dilakukan secara sistematis dan terarah,
tidak asal berubah. Perubahan dan pengembangan kurikulum tersebut harus
memiliki visi dan arah yang jelas, mau di bawa ke mana sistem pendidikan
nasional dengan kurikulum tersebut.
Perlunya perubahan kurikulum juga karena
adanya beberapa kelemahan yang ditemukan dalam KTSP 2006 sebagai berikut
(diadaptasi dari materi sosialisasi kurikulum 2013).
a.
Isi dan pesan-pesan kurikulum masih terlalu
padat, yang ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang
keluasan dan kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak.
b.
Kurikulum belum mengembangkan kompetensi
secara utuh sesuai dengan visi, misi dan tujuan pendidikan nasional.
c.
Kompetensi yang dikembangkan lebih
didominasi oleh aspek pengetahuan, belum sepenuhnya menggambarkan pribadi
peserta didik (pengetahuan, keterampilan dan sikap).
d.
Berbagai kompetensi yang diperlukan sesuai
dengan perkembangan masyarakat, seperti pendidikan karakter, kesadarn
lingkungan, pendekatan dan metode pembelajaran konstruktifistik, keseimbangan soft
skills and hard skills, serta jiwa kewirausahaan, belum terakomodasi di
dalam kurikulum.
e.
Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap
berbagai perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.
f.
Standar proses pembelajaran belum
menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang
penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat
pada guru.
g.
Penilaian belum menggunakan standar
penilaian berbasis kompetensi, serta belum tegas memberikan layanan remediasi
dan pengayaan secara berkala.
Di samping beberapa kelemahan sebagaimana
dikemukakan di atas, perubahan dan pengembangan kurikulum diperlukan karena
adanya beberapa kesenjangan kurikulum KTSP. Sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan teknologi dan seni yang berlangsung cepat dalam era global dewasa
ini, dapat diidentifikasikan beberapa kesenjangan kurikulum sebagai berikut:
KTSP 2006
|
Kurikulum 2013
|
||
A.
|
Kompetensi Lulusan
|
A.
|
Kompetensi Lulusan
|
1.
|
Belum sepenuhnya menekankan pendidikan
karakter
|
1.
|
Berkarakter mulia
|
2.
|
Belum menghasilkan keterampilan sesuai
kebutuhan
|
2.
|
Keterampilan yang relevan
|
3.
|
Pengetahuan-pengetahuan lepas
|
3.
|
Pengetahuan-pengetahuan terkait
|
B.
|
Materi Pembelajaran
|
B.
|
Materi Pembelajaran
|
1.
|
Belum relevan dengan kompetensi yang
dibutuhkan
|
1.
|
Relevan dengan materi yang dibutuhkan
|
2.
|
Beban belajar terlalu berat
|
2.
|
Materi esensial
|
3.
|
Terlalu luas, kurang mendalam
|
3.
|
Sesuai dengan tingkat perkembangan anak
|
C.
|
Proses Pembelajaran
|
C.
|
Proses Pembelajaran
|
1.
|
Berpusat pada guru
|
1.
|
Berpusat pada peserta didik
|
2.
|
Proses pembelajaran berorientasi pada
buku teks
|
2.
|
Sifat pembelajaran yang kontekstual
|
3.
|
Buku teks hanya memuat materi bahasan
|
3.
|
Buku teks memuat materi dan proses
pembelajaran, sistem penilaian serta kompetensi yang diharapkan
|
D.
|
Penilaian
|
D.
|
Penilaian
|
1.
|
Menekankan aspek kognitif
|
1.
|
Menekankan aspek kognitif, afektif,
psikomotorik secara proporsional
|
2.
|
Tes menjadi cara penilaian yang dominan
|
2.
|
Penilaian tes pada portofolio saling
melengkapi
|
E.
|
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
|
E.
|
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
|
1.
|
Memenuhi kompetensi profesi saja
|
1.
|
Memenuhi kompetensi profesi, pedagogi,
sosial dan personal
|
2.
|
Fokus pada ukuran kinerja PTK
|
2.
|
Motivasi mengajar
|
F.
|
Pengelolaan Kurikulum
|
F.
|
Pengelolaan Kurikulum
|
1.
|
Satuan pendidikan mempunyai pembebasan
dalam pengelolaan kurikulum
|
1.
|
Pemerintah pusat dan daerah memiliki
kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum ditingkat satuan pendidikan
|
2.
|
Masih terdapat kecenderungan satuan
pendidikan menyusun kurikulu tanpa mempertimbangkan kondisi satuan
pendidikan, kebutuhan peserta didik dan potensi daerah
|
2.
|
Satuan pendidikan mampu menyusuun
kurikulum dengan mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan
peserta didik dan potensi daerah.
|
3.
|
Pemerintah hanya menyiapkan sampai
standar isi mata pelajaran
|
3.
|
Pemerintah menyiapkan semua komponen
kurikulum sampai buku teks dan pedoman
|
Sumber:
Materi uji public kurikulum 2013.
Berdasarkan kondisi tersebut, dilakukan beberapa
penyempurnaan pola piker sebagai berikut.
Penyempurnaan pola pikir perumusan
kurikulum
No
|
KBK 2004
|
KTSP 2006
|
Kurikulum 2013
|
1.
|
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan
dari Standar Isi
|
Standdar Komptensi Lulusan diturunkan
dari kebutuhan
|
|
Standar isi dirumuskan berdasarkan tujuan
mata pelajaran (standar kompetensi lulusan mata pelajaran) yang dirinci
menjadi standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
|
Standar isi diturunkan dari standar
kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran
|
||
Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk
sikap, pembentuk keterampilan dan pembentuk pengetahuan
|
Semua mata pelajaran harus berkontribusi
terhadap pembentukan sikap, keterampilan dan pengetahuan
|
||
Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
|
Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi
yang ingin dicapai
|
||
Mata pelajaran lepas satu dengan yang
lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
|
Semua mata pelajaran diikat oleh
kompetensi inti (tiap kelas)
|
Sumber:
Materi uji publik kurikulum 2013
Dalam kerangka
inilah perkembangan kurikulum dilakukan yaitu dari kurikulum tingkat satuan
pendidikan menuju kurikulum 2013, dalam menghadapi berbagai masalah dan
tantangan masa depan yang semakin lama semakin rumit dan kompleks. Untuk menghadapi
tantangan tersebut, perubahan kurikulum diharapkan mampu membekali peserta
didik dengan berbagai kompetensi. Kompetensi yang diperlukan di masa depan
sesuai dengan perkembangan global, antara lain: kemampuan berkomunikasi,
kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan suatu masalah,
kemampuan menjadi warga Negara yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba untuk
mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, kemampuan hidup dalam
masyarakat yang mengglobal, memiliki keiapan untuk bekerja, memiliki kecerdasan
sesuai dengan bakat atau minatnya, dan memiliki rasa tanggungjawab terhadap
lingkungan.
D. Perbedaan Sistem Pembelajaran
Matematika di SD/MI Ketika Menggunakan Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013
Berikut adalah salah satu contoh materi matematika di SD/MI kelas 3,
dapat kita lihat perbedaan antara materi matematika ketika menggunakan
kurikulum KTSP dan menggunakan kurikulum 2013.
Materi Matematika Kelas III SD/MI
|
|||
Kurikulum KTSP
|
Kurikulum 2013
|
||
SK
|
KD
|
KI
|
KD
|
Bilangan
1.
Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka
|
1.1 Menentukan letak bilangan pada garis
bilangan
1.2 Melakukan penjumlahan dan pengurangan tiga
angka
1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan
tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka
1.4 Melakukan operasi hitung campuran
1.5 Memecahkan masalah perhitungan termasuk
yang berkaitan dengan uang
|
2. Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya
|
2.1. Menunjukkan perilaku patuh, tertib dan mengikuti
aturan dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan, perkalian dan pembagian bilangan asli, bilangan bulat dan pecahan
dengan memperhatikan nilai tempat ribuan, ratusan, puluhan dan satuan
2.2. Menunjukkan perilaku teliti dan rapi dengan menata
benda-benda di sekitar dengan cara melipat rapi dengan memperhatikan simetri
lipatnya
2.3. Menunjukkan perilaku adil dalam membagikan satu
potong atau beberapa potong kue, buah dan sejenisnya kepada sejumlah orang
dalam menerapkan konsep pecahan
2.4. Menunjukkan perilaku disiplin dan
tepat waktu datang ke sekolah dengan memperhatikan alat ukur waktu
2.5. Menunjukkan perilaku cermat dan
teliti dalam mentabulasi hasil pengukuran tinggi badan teman sekelas
|
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh
suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan
diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
Kurikulum sebagai
suatu program pendidikan, terdiri dari empat komponen pokok, yaitu :
1.
Komponen Tujuan
2.
Komponen Materi/Isi
3.
Komponen Strategi
4.
Dan komponen Evaluasi.
Kurikulum telah beberapakali mengalami perubahan dari
mulai KBK, KTSP dan sekarang berubah lagi menjadi kurikulum 2013. Perubahan
kurikulum tersebut dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas
pendidikan secara terus-menerus yang dilakukan
baik secara konvensional maupun inovatif. Berkaitan dengan perubahan
kurikulum KTSP menuju kurikulum 2013, karena adanya pandangan dari berbagai
kalangan bahwa perlunya untuk menerapkan kurikulum yang berbasis kompetensi
sekaligus berbasis karakter (Competency and character based curriculum).
B. Saran
Sebelum melakukan
proses pembelajaran, semestinya pendidik mengerti apa tujuan yang diinginkan
oleh kurikulum yang telah disepakati. Seperti kurikulum 2013 misalnya, yang
menginginkan pendidik untuk bisa mengintegrasikan pendidikan pada seluruh
pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat dalam kurikulum. Sehingga
dengan demikian, diharapkan tujuan dari kurikulum 2013 dapat terwujud.
DAFTAR PUSTAKA
Dakir, Perencanaan dan
Pengembangan Kurikulum, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.
Hidayat,
Sholeh, Pengembangan Kurikulum Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2013.
Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Rosdakarya, 2010.
Muslich,
Masnur, KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) Dasar Pemahaman dan
Pengembangan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007.
Raharjo,
Rahmat, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, Yogyakarta: Azzagrafika,
2013.
Sanjaya,
Wina, Srategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Jakarta: Kencana, 2006.
Sudjana, Nana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum
di Sekolah, cet. ke-3, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1996.
Sukiman, Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015.
[1]Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan
Praktik Pengembangan Kurikulum KTSP, (Jakarta:
Kencana, 2010), hlm. 99.
[3]Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm.84.
[4]Sukiman, Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi
(Bandung: PT remaja Rosdakarya, 2015), hlm. 2.
[5]Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum
di Sekolah, cet. ke-3 (bandung: Sinar Baru Algensindo, 1996), hlm. 5.
[6]Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum
…, hlm. 21.
[7]Masnur Muslich, KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan) Dasar Pemahaman dan Pengembangan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2007), hlm. 10.
[8]Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 88.
[9]Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulun …, hlm.
88.
Terimakasih kak....sangat bermanfaat
BalasHapusDan maaf kalau lancang kak, kalau boleh tau kakak asalnya dari mana ya ?
Soalnya untuk nyantumin sumber harus ada kota penerbitnya kak
Terimakasih kak