Kamis, 06 Oktober 2016

Analisis Kurikulum KTSP dan K13 Mata Pelajaran Matematika


ANALISIS KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)  MENUJU KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SD/MI


 

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.    Latar Belakang............................................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah........................................................................................ 2
C.     Tujuan Penulisan.......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A.    Kurikulum.................................................................................................... 3
B.     Kurikulum KTSP......................................................................................... 4
C.     Perubahan Kurikulum KTSP Menuju Kurikulum 2013.................................
D.    Perbedaan Sistem Pembelajaran Matematika di SD/MI Ketika
Menggunakan Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013.................................

BAB III PENUTUP............................................................................................. 15
A.    Kesimpulan................................................................................................ 15
B.     Saran.......................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 16







BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi strategis, karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara pada kurikulum. Pada dasarnya kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen. Komponen sendiri adalah bagian yang integral dan fungsional yang tidak terpisahkan dari suatu sistem kurikulum, karena komponen itu sendiri mempunyai peranan dalam pembentukan sistem kurikulum. Sistem adalah kesatuan komponen yang antara satu sama lain saling berkaitan.[1]
Dalam proses pendidikan, kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Oleh karena itu, dalam pengembangannya harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi  (iptek).
Di samping itu, kurikulum harus bisa memberikan arahan yang jelas terhadap peserta didik akan perannya setelah menyelesaikan pendidikan. Sedangkan peran guru sebagai pengembang kurikulum disatuan pendidikan harus selalu tanggap terhadap perubahan zaman, perkembangan iptek, kondisi sosial budaya yang sangat dinamis, dan mampu melakukan evaluasi kurikulum secara berkelanjutan sehingga dapat mewujudkan kurikulum yang kontekstual.[2]
Pada dasarnya pengembangan kurikulum adalah mengarahkan kurikulum sekarang ketujuan pendidikan yang diharapkan karena adanya berbagai pengaruh yang sifatnya positif yang datangnya dari luar atau dari dalam sendiri, dengan harapan agar peserta didik dapat menghadapi masa depannya dengan baik.[3] Sehingga perbaikan kurikulum yang dilakukan dari tahun ketahun tujuannya untuk menyempurnakan kurikulum-kurikulum sebelumnya.
Pengembagan kurikulum yang dilakukan berisi tentang materi ajar, strategi pembelajaran, alokasi waktu, sumber belajar, indikator keberhasilan dalam belajar, dan penilaian dengan berpedoman pada SK, KD, dan, SI, dan SKL yang ditentukan oleh pusat, dan terdidri dari beberapa mata pelajaran yang harus diajarkan pada tingkat satuan pendidikan. Dalam implementasinya guru dituntut untuk mampu merencanakan, dan melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta mampu menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran, dalam rangka melayani kebutuhan dan harapan masyarakat. Lebih-lebih perubahan kurikulum yang dilakukan baru-baru ini yaitu perubahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuju Kurikulum 2013 (Kurtilas). Sehingga dalam makalah ini kami akan lebih banyak memaparkan Kurikulum tingkat satuan pendidikan.
B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut:
1.         Apa pengertian kurikulum?
2.         Apa pengertian KTSP?
3.         Bagaimana perubahan kurikulum KTSP menuju kurikulum 2013?
4.         Apakah ada perbedaan sistem pembelajaran matematika di SD/MI ketika menggunakan kurikulum KTSP dan kurikulum 2013?
C.      Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.         Untuk mengetahui pengertian kurikulum.
2.         Untuk mengetahui pengertian KTSP.
3.         Untuk mengetahui bagaimana perubahan kurikulum KTSP menuju kurikulum 2013.
4.         Untuk mengetahui perbedaan sistem pembelajaran matematika di SD/MI ketika menggunakan kurikulum KTSP dan kurikulum 2013



















BAB II
PEMBAHASAN
A.      Kurikulum
1.         Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum mempunyai pengertian yang cukup beragam mulai dari pengertian yang sempit hingga yang luas. Pengertian kurikulum secara sempit seperti yang dikemukakan oleh Carter V. Good yang dikutip oleh Sukiman: “Curriculum as a systematic group of courses or sequences of subject required for graduation or certification in a major field of study…”[4] Kurikulum sekedar memuat dan dibatasi pada sejumlah mata pelajaran yang diberikan guru/sekolah kepada peserta didik guna mendapatkan ijazah atau sertifikat. Sedangkan pengertian kurikulum yang lebih luas seperti dikemukakan Nana Sudjana yang mengartikan kurikulum sebagai program dan pengalaman belajar serta hasil-hasil belajar yang diharapkan, yang diformulasikan melalui pengetahuan dan kegiatan yang tersusun secara sistematis, diberikan kepada peserta didik di bawah tanggung jawab sekolah untuk membantu pertumbuhan/perkembangan pribadi dan kompetensi sosial peserta didik .[5]
Dari beberapa pengertian kurikulum di atas, dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
2.         Komponen_komponen Kurikulum
Kurikulum adalah sebuah sistem. Sebagai suatu sistem, kurikulum pasti mempunyai komponen-komponen atau bagian-bagian yang saling mendukung dan membentuk satu kesatuan yang tak terpisahkan. Komponen-komponen alam sebuah sistem bersifat harmonis, tidak saling bertentangan. Kurikulum sebagai suatu program pendidikan yang direncanakan mempunyai komponen-komponen pokok, yaitu: (1) tujuan, (2) materi, (3) strategi dan (4) evaluasi.[6]
Tujuan
Komponen-komponen kurikulum ini dapat digambarkan dalam bentuk lingkaran berikut:
Strategi
Evaluasi
Isi
Komponen
Kurikulum


           Gambar 1 Komponen-Komponen Kurikulum

B.       Kurikulum KTSP
1.         Pengertian
KTSP yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan atau sekolah.[7] Menurut Hidayat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurnaan dari kurikulum edisi 2004 atau lebih dikenal dengan kurikulum berbasis kompetensi (KBK).[8]
Sejalan dengan hal di atas, dalam pasal 1 ayat (15) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dinyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.[9]
Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik sebuah kesimpulkan bahwa dalam kurikulum KTSP ini sepenuhnya memberikan wewenang pada tiap-tiap satuan pendidikan atau sekolah untuk menyusun dan melaksanakan kurikulum tersebut. Namun tetap mengacu pada standar isi (SI) dan standar kompetensi lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
2.         Landasan Penyusunan KTSP
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) disusun dalam rangka memenuhi amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.[10] Dalam penyusunannya, KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi.
3.         Prinsip dan Acuan Pengembangan KTSP
KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut:
a.         Berpusat pada kompetensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
b.        Beragam dan terpadu
c.         Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
d.        Releven dengan kebutuhan
e.         Menyeluruh dan berkesinambungan
f.         Belajar sepanjang hayat
g.        Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Selain itu juga, ktsp disusun dengan memperhatikan acuan operasional sebagai berikut:
a.         Peningkatan iman dan takwa serta ahlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh.
b.        Peningkatan potensi, kecerdasan, dan  minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik.
c.         Keragaman potensi dan karekteristik daerah dan lingkungan
d.        Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
e.         Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.[11]
4.         Tujuan KTSP
Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengembilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.
Cecara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah sebagai untuk:
a.         Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemendirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumberdaya yang tersedia.
b.        Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam mengembangkan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama
c.         Meningkatkan kompetensi yang sehat antara satuan pendidikan tentang kualitas  pendidikan yang akan dicapai.
5.         Landasan pengembangan KTSP
Kurikulum tingkat satuan pendidikan dilandasi oleh undang-undang dan peraturan pemerintah sebagai beikut:
a.         Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sisdiknas
b.        Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan
c.         Permendiknas no. 22 tahun 2006 tentang standar isi
d.        Permendiknas no. 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan
e.         Permendiknas no. 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan permendiknas no. 22 dan 23.[12]
C.      Perubahan Kurikulum KTSP Menuju Kurikulum 2013
1.         Perlunya perubahan dan pengembangan kurikulum 2013
Dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum itu sifatnya dinamis serta harus selalu dilakukan perubahan dan pengembangan agar dapat mengikuti perkembangan dan tantangan zaman. Meskipun demikian, perubahan dan pengembangannya harus dilakukan secara sistematis dan terarah, tidak asal berubah. Perubahan dan pengembangan kurikulum tersebut harus memiliki visi dan arah yang jelas, mau di bawa ke mana sistem pendidikan nasional dengan kurikulum tersebut.
Perlunya perubahan kurikulum juga karena adanya beberapa kelemahan yang ditemukan dalam KTSP 2006 sebagai berikut (diadaptasi dari materi sosialisasi kurikulum 2013).
a.         Isi dan pesan-pesan kurikulum masih terlalu padat, yang ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak.
b.        Kurikulum belum mengembangkan kompetensi secara utuh sesuai dengan visi, misi dan tujuan pendidikan nasional.
c.         Kompetensi yang dikembangkan lebih didominasi oleh aspek pengetahuan, belum sepenuhnya menggambarkan pribadi peserta didik (pengetahuan, keterampilan dan sikap).
d.        Berbagai kompetensi yang diperlukan sesuai dengan perkembangan masyarakat, seperti pendidikan karakter, kesadarn lingkungan, pendekatan dan metode pembelajaran konstruktifistik, keseimbangan soft skills and hard skills, serta jiwa kewirausahaan, belum terakomodasi di dalam kurikulum.
e.         Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap berbagai perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.
f.         Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.
g.        Penilaian belum menggunakan standar penilaian berbasis kompetensi, serta belum tegas memberikan layanan remediasi dan pengayaan secara berkala.
Di samping beberapa kelemahan sebagaimana dikemukakan di atas, perubahan dan pengembangan kurikulum diperlukan karena adanya beberapa kesenjangan kurikulum KTSP. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni yang berlangsung cepat dalam era global dewasa ini, dapat diidentifikasikan beberapa kesenjangan kurikulum sebagai berikut:
KTSP 2006
Kurikulum 2013
A.
Kompetensi Lulusan
A.
Kompetensi Lulusan
1.
Belum sepenuhnya menekankan pendidikan karakter
1.
Berkarakter mulia
2.
Belum menghasilkan keterampilan sesuai kebutuhan
2.
Keterampilan yang relevan
3.
Pengetahuan-pengetahuan lepas
3.
Pengetahuan-pengetahuan terkait
B.
Materi Pembelajaran
B.
Materi Pembelajaran
1.
Belum relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan
1.
Relevan dengan materi yang dibutuhkan
2.
Beban belajar terlalu berat
2.
Materi esensial
3.
Terlalu luas, kurang mendalam
3.
Sesuai dengan tingkat perkembangan anak
C.
Proses Pembelajaran
C.
Proses Pembelajaran
1.
Berpusat pada guru
1.
Berpusat pada peserta didik
2.
Proses pembelajaran berorientasi pada buku teks
2.
Sifat pembelajaran yang kontekstual
3.
Buku teks hanya memuat materi bahasan
3.
Buku teks memuat materi dan proses pembelajaran, sistem penilaian serta kompetensi yang diharapkan
D.
Penilaian
D.
Penilaian
1.
Menekankan aspek kognitif
1.
Menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara proporsional
2.
Tes menjadi cara penilaian yang dominan
2.
Penilaian tes pada portofolio saling melengkapi
E.
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
E.
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1.
Memenuhi kompetensi profesi saja
1.
Memenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial dan personal
2.
Fokus pada ukuran kinerja PTK
2.
Motivasi mengajar
F.
Pengelolaan Kurikulum
F.
Pengelolaan Kurikulum
1.
Satuan pendidikan mempunyai pembebasan dalam pengelolaan kurikulum
1.
Pemerintah pusat dan daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum ditingkat satuan pendidikan
2.
Masih terdapat kecenderungan satuan pendidikan menyusun kurikulu tanpa mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik dan potensi daerah
2.
Satuan pendidikan mampu menyusuun kurikulum dengan mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik dan potensi daerah.
3.
Pemerintah hanya menyiapkan sampai standar isi mata pelajaran
3.
Pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks dan pedoman
       Sumber: Materi uji public kurikulum 2013.
Berdasarkan kondisi tersebut, dilakukan beberapa penyempurnaan pola piker sebagai berikut.
Penyempurnaan pola pikir perumusan kurikulum
No
KBK 2004
KTSP 2006
Kurikulum 2013
1.
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi
Standdar Komptensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan

Standar isi dirumuskan berdasarkan tujuan mata pelajaran (standar kompetensi lulusan mata pelajaran) yang dirinci menjadi standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
Standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran

Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan dan pembentuk pengetahuan
Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan dan pengetahuan

Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai

Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)
       Sumber: Materi uji publik kurikulum 2013
Dalam kerangka inilah perkembangan kurikulum dilakukan yaitu dari kurikulum tingkat satuan pendidikan menuju kurikulum 2013, dalam menghadapi berbagai masalah dan tantangan masa depan yang semakin lama semakin rumit dan kompleks. Untuk menghadapi tantangan tersebut, perubahan kurikulum diharapkan mampu membekali peserta didik dengan berbagai kompetensi. Kompetensi yang diperlukan di masa depan sesuai dengan perkembangan global, antara lain: kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan suatu masalah, kemampuan menjadi warga Negara yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal, memiliki keiapan untuk bekerja, memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat atau minatnya, dan memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan.
D.      Perbedaan Sistem Pembelajaran Matematika di SD/MI Ketika Menggunakan Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013
Berikut adalah salah satu contoh materi matematika di SD/MI kelas 3, dapat kita lihat perbedaan antara materi matematika ketika menggunakan kurikulum KTSP dan menggunakan kurikulum 2013.
Materi Matematika Kelas III SD/MI
Kurikulum KTSP
Kurikulum 2013
SK
KD
KI
KD
Bilangan
1.    Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka
1.1   Menentukan letak bilangan pada garis bilangan
1.2   Melakukan penjumlahan dan pengurangan tiga angka
1.3   Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka
1.4   Melakukan operasi hitung campuran
1.5   Memecahkan masalah perhitungan termasuk yang berkaitan dengan uang

2.     Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya

2.1. Menunjukkan perilaku patuh, tertib dan mengikuti aturan dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan, perkalian dan pembagian bilangan asli, bilangan bulat dan pecahan dengan memperhatikan nilai tempat ribuan, ratusan, puluhan dan satuan
2.2. Menunjukkan perilaku teliti dan rapi dengan menata benda-benda di sekitar dengan cara melipat rapi dengan memperhatikan simetri lipatnya
2.3. Menunjukkan perilaku adil dalam membagikan satu potong atau beberapa potong kue, buah dan sejenisnya kepada sejumlah orang dalam menerapkan konsep pecahan
2.4. Menunjukkan perilaku disiplin dan tepat waktu datang ke sekolah dengan memperhatikan alat ukur waktu
2.5. Menunjukkan perilaku cermat dan teliti dalam mentabulasi hasil pengukuran tinggi badan teman sekelas









BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
Kurikulum sebagai suatu program pendidikan, terdiri dari empat komponen pokok, yaitu :
1.         Komponen Tujuan
2.         Komponen Materi/Isi
3.         Komponen Strategi
4.         Dan komponen Evaluasi.
Kurikulum telah beberapakali mengalami perubahan dari mulai KBK, KTSP dan sekarang berubah lagi menjadi kurikulum 2013. Perubahan kurikulum tersebut dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara terus-menerus yang dilakukan  baik secara konvensional maupun inovatif. Berkaitan dengan perubahan kurikulum KTSP menuju kurikulum 2013, karena adanya pandangan dari berbagai kalangan bahwa perlunya untuk menerapkan kurikulum yang berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter (Competency and character based curriculum).
B.       Saran
Sebelum melakukan proses pembelajaran, semestinya pendidik mengerti apa tujuan yang diinginkan oleh kurikulum yang telah disepakati. Seperti kurikulum 2013 misalnya, yang menginginkan pendidik untuk bisa mengintegrasikan pendidikan pada seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat dalam kurikulum. Sehingga dengan demikian, diharapkan tujuan dari kurikulum 2013 dapat terwujud.

DAFTAR PUSTAKA
Dakir,  Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.
Hidayat, Sholeh, Pengembangan Kurikulum Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013.
Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Rosdakarya, 2010.
Muslich, Masnur, KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) Dasar Pemahaman dan Pengembangan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007.
Raharjo, Rahmat, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, Yogyakarta: Azzagrafika, 2013.
Sanjaya, Wina, Srategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2006.
Sudjana, Nana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, cet. ke-3, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1996.

Sukiman, Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015.





[1]Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum KTSP,  (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 99.
[2]Rahmat Raharjo, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, (Yogyakarta: Azzagrafika, 2013), hlm. 3.
[3]Dakir,  Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm.84.
[4]Sukiman, Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi (Bandung: PT remaja Rosdakarya, 2015), hlm. 2.
[5]Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, cet. ke-3 (bandung: Sinar Baru Algensindo, 1996), hlm. 5.
[6]Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum …, hlm. 21.
[7]Masnur Muslich, KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) Dasar Pemahaman dan Pengembangan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007), hlm. 10.
[8]Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 88.
[9]Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulun …, hlm. 88.
[10]Mansur Muslich, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Dasar …, hlm 1.
[11]Mansur Muslich, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Dasar , hlm. 11.
[12]Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: Rosdakarya, 2010 cet.7), hlm. 24.

1 komentar:

  1. Terimakasih kak....sangat bermanfaat
    Dan maaf kalau lancang kak, kalau boleh tau kakak asalnya dari mana ya ?
    Soalnya untuk nyantumin sumber harus ada kota penerbitnya kak
    Terimakasih kak

    BalasHapus

kata-kata yang baik, mencerminkan pribadi seseorang.