Sabtu, 25 Februari 2017

Wisata di Banjarmasin



       Setelah 2 hari berkutat dengan hal-hal serius, maka saatnya jalan-jalan. Alhamdulillah, diberi kesempatan untuk menikmati udara Banjarmasin. So, agenda hari ini pertama kali menuju Siring Sungai Martapura, dari penginapan bus sudah melaju sejak pukul 07.00 WITA, niatnya biar bisa bertemu dengan pedagang di Pasar Apung.  Tapi apalah daya, ketika tiba di sana, Pasar Apungnya tidak ada. But, No Problem... di sini ada patung Bekantan. 



Nih Patungnya. Jadi, bekantan ini adalah hewan khas pulau kalimantan. Bekantan ini sejenis kera atau monyet, yang membedakannya terletak pada hidung dan ekornya. Hidung Bekantan ini lebih besar dibandingkan hidung monyet pada umumnya. Lalu, warna bulu bekantan ini lebih mencolok yaitu kuning keemasan. Patung bekantan ini dibuat menyerupai patung singa di Singapura yang mengeluarkan air dari mulutnya ke arah sungai.



Musyawarah Wilayah IV IMPI ke-2



Assalamu’alaikum..

Akhir-akhir ini tertarik dengan mengabadikan momen perjalanan. Lebih tepatnya, biar nggak sekedar tersimpan dalam memori otak aja, terus lupa tergerus usia. Kali ini, mau cerita tentang Muswil IV IMPI di Banjarmasin. Yupz,,, kota yang dikenal dengan Kota Seribu Sungai.

Niat hati, melakukan backpaker dari Surabaya ke Banjarmasin dengan naik kapal laut dari Surabaya ke Banjarmasin. Tapi, setelah berbagai pertimbangan, ternyata tiket pesawat Surabaya – Banjarmasin hanya selisih Rp 100.000,- dengan tiket kapal laut dan perbandingan waktu kalau dengan pesawat hanya butuh waktu 1 jam, sementara dengan kapal laut saya butuh waktu kurang lebih 36 kali lipat dari waktu yang ditempuh dengan pesawat. So, pesawat menjadi pilihan terbaik.

Perjalanan dimulai dari Surabaya, pukul 21.30 WIB dari bandara Djuanda. Harusnya pesawat berangkat pukul 19.30 WIB, tapi karena delay 120 menit, maka akhirnya keberangkatan diundur. Eits, sedikit tips buat temen-temen backpaker, jangan berencana buat makan di Bandara. Why? Gini deh, sedikit cerita, itu Nasi Lauknya Ati dan Ampela ayam + Air Mineral, kalian perlu merogoh kocek sampai di angka Rp 52.000,-. 

Baik, lupakan sejenak masalah makanan yang mehong binggo itu ya. Saya tiba di Bandara Syamsudin Noor tepat pukul 23.00 WITA. Alhamdulillah, akhirnya tiba di Indonesia bagian tengah dan merasakan waktu berjalan lebih awal satu jam dari WIB. Lalu, di Bandara saya sudah dijemput oleh teman-teman panitia Muswil IV IMPI. Sesuatu bikin surprise saat mendapati salah satu yang menjemput adalah Bang Fachry, Who is he? Bang Fachry ini adalah salah satu perwakilan PGMI IAIN Antasari yang ikut menjadi pelopor berdirinya IMPI tahun 2012 lalu. Wow, keren, untuk pertama kalinya tiba di Pulau ini, bertemu dengan teman lama yang terakhir bertemu 4 tahun lalu. Spechless banget.

Kamis, 23 Februari 2017

Wisata di Surabaya

Assalamu'alaikum....

Hai, Hello, Hai, Hello Hello Hai...
 :D

Setelah pulih dari sakit, #oppsss, belum bener-bener pulih sih. Niat hati ingin menjelajah Malang. Hanya saja, apalah daya ketika tujuan berubah haluan ke Indonesia bagian Tengah. Eitss,,, sebelum kesana, mampir dulu ke Kota Pahlawan. So, cerita tentang Indonesia bagian tengahnya di next episode ya. Sekarang ceritanya tentang perjalanan di Surabaya dulu ya, lengkap dengan biaya. Hohoho...

Yuhu,,, perjalanan dimulai dari Kota Yogyakarta. Stasiun Lempuyangan dengan Kereta Logawa, tiketnya Rp 74.000,- (saat ini ya) keberangkatan pukul 08.55. Tujuan akhir dari kereta ini adalah stasiun Gubeng. Tapi, karena diminta teman yang akan menjemput untuk berhenti di Stasiun Wonokromo, 10 Menit sebelum stasiun Gubeng. (Kalo mau ke Bandara Djuanda, mending turun di Wonokromo, lebih deket ke Bandaranya, tips dari temen).

Next, setibanya di Wonokromo tepat pukul 14.50 WIB, seorang teman sudah menunggu saya. Saya butuh istirahat sebentar. Sebelum maghrib berkumandang, Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya menjadi tujuan pertama saya setibanya di kota ini. Masjidnya gede, (iya keules, kan Akbar), Arsitekturnya indah, saya suka kubahnya, warnanya unik, jadi ada 1 kubah besar, dikelilingi 4 kubah kecil di sekitarnya. Masjid ini adalah masjid terbesar kedua di Indonesia setelah Masjid Istiqlal.

Tugu Surabaya

Assalamu'alaikum...

Yuhuuu,,, lama nggak nulis, kali ini mau cerita sedikit tentang perjalanan di Surabaya. Patung Surabaya. Patung ikan hiu dan buaya yang kemudian disebut Surabaya. Gimana ceritanya coba?