Minggu, 14 April 2013

Tips Menulis Puisi

TEKNIK MENULIS PUISI



       Assalamu'alaikum
       Sebenarnya menulis puisi itu gampang, itu sih kata sebagian orang. Dan berhubung KA bukan penulis puisi, lebih condong ke fiksi jenis Cerpen, maka dengan senang hati KA bilang kalo nulis puisi itu, sulit. Hahaha...

      Tapi tenang, buat yang mau belajar puisi, ini nih KA dapet nyomot dari tetanga teknik-teknik menulis puisi, disimak yuuukkk...

Tampilkan semua indera. Sebuah puisi asli menawarkan pembacanya berbagai indera untuk bertahan ketika membaca.



    • Bau. Berikan pembaca bau mental TKP. Menciptakan situasi di mana pembaca dapat membedakan antara aroma 'baik' atau 'buruk'.
    • Sentuh. Apakah kasar, halus, menyenangkan? Berikan pembaca cara untuk 'sentuhan' pemandangan.
    • Sight. Apa terlihat seperti? Menggambarkan pemandangan, menggambarkan situasi. Gunakan kata-kata yang akan menjelaskan dengan mudah tanpa terlalu jauh ke detail.
    • Mendengar. Apakah itu derit? Apakah menyalak? Atau smoothing dan sensual? Sekali lagi, biarkan situasi memberikan rasa apa yang lingkungan seperti suara.
    • Taste. Apakah asin atau pahit? Itu tidak selalu harus makanan yang memiliki rasa. Ini bisa menjadi situasi yang meninggalkan 'rasa tidak enak di mulut Anda' atau bahkan rasa yang baik.
Ada benarnya. Mengapa Anda menulis? Apa itu tentang? Meskipun tidak selalu langsung, menunjukkan pembaca Anda path ke makna puisi itu. Katakanlah apa yang ingin Anda katakan, tetapi masih membiarkan pembaca memutuskan apa arti sejati.
Memiliki irama. Untuk dianggap puisi, menulis harus memiliki irama. Biarkan meter mengalir lancar dari lidah. Ini tidak berarti puisi harus memiliki jumlah yang sama suku kata setiap baris atau bahkan setiap lainnya. Ini berarti untuk memungkinkan pembaca tidak untuk mendapatkan lidah terbelit pada saat akan baris ke baris. Berikan mengalir.
Jangan sajak kecuali itu cocok. Tidak semua sajak puisi, bahkan mayoritas tidak. Banyak penulis amatir cenderung untuk memaksa sajak di mana tidak perlu. Hanya menggunakannya ketika cocok dengan puisi secara keseluruhan dan membantu membawa emosi ke pembaca.
Berikan karakteristik puisi. Puisi A tidak selalu harus sesuai di dalam genre. Buatlah gaya Anda sendiri. Gunakan sebagai suara sebanyak mungkin. Tunjukkan bahwa ada orang di balik puisi itu.

Nah loh, pasti masih pada bingung kan, coba banyak-banyak baca puisi orang deh, dengan banyaknya tabungan kosakata akan membuat kita makin terampil mengolahnya menjadi aksara kata yang bermakna. 

So, mulai menulis...

Wassalamu'alaikum ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kata-kata yang baik, mencerminkan pribadi seseorang.