TEKNIK MENULIS PUISI
Assalamu'alaikum
Sebenarnya menulis puisi itu gampang, itu sih kata sebagian orang. Dan berhubung KA bukan penulis puisi, lebih condong ke fiksi jenis Cerpen, maka dengan senang hati KA bilang kalo nulis puisi itu, sulit. Hahaha...
Tapi tenang, buat yang mau belajar puisi, ini nih KA dapet nyomot dari tetanga teknik-teknik menulis puisi, disimak yuuukkk...
Tampilkan
semua indera. Sebuah puisi asli menawarkan
pembacanya berbagai indera untuk bertahan ketika membaca.
- Bau.
Berikan pembaca bau mental TKP. Menciptakan situasi di mana pembaca dapat
membedakan antara aroma 'baik' atau 'buruk'.
- Sentuh.
Apakah kasar, halus, menyenangkan? Berikan pembaca cara untuk 'sentuhan'
pemandangan.
- Sight.
Apa terlihat seperti? Menggambarkan pemandangan, menggambarkan situasi.
Gunakan kata-kata yang akan menjelaskan dengan mudah tanpa terlalu jauh
ke detail.
- Mendengar.
Apakah itu derit? Apakah menyalak? Atau smoothing dan sensual? Sekali
lagi, biarkan situasi memberikan rasa apa yang lingkungan seperti suara.
- Taste.
Apakah asin atau pahit? Itu tidak selalu harus makanan yang memiliki
rasa. Ini bisa menjadi situasi yang meninggalkan 'rasa tidak enak di
mulut Anda' atau bahkan rasa yang baik.
Ada
benarnya. Mengapa Anda menulis? Apa itu
tentang? Meskipun tidak selalu langsung, menunjukkan pembaca Anda path ke makna
puisi itu. Katakanlah apa yang ingin Anda katakan, tetapi masih membiarkan
pembaca memutuskan apa arti sejati.
Memiliki
irama. Untuk dianggap puisi, menulis harus
memiliki irama. Biarkan meter mengalir lancar dari lidah. Ini tidak berarti
puisi harus memiliki jumlah yang sama suku kata setiap baris atau bahkan setiap
lainnya. Ini berarti untuk memungkinkan pembaca tidak untuk mendapatkan lidah
terbelit pada saat akan baris ke baris. Berikan mengalir.
Jangan
sajak kecuali itu cocok. Tidak
semua sajak puisi, bahkan mayoritas tidak. Banyak penulis amatir cenderung
untuk memaksa sajak di mana tidak perlu. Hanya menggunakannya ketika cocok
dengan puisi secara keseluruhan dan membantu membawa emosi ke pembaca.
Berikan
karakteristik puisi. Puisi A tidak selalu harus sesuai
di dalam genre. Buatlah gaya Anda sendiri. Gunakan sebagai suara sebanyak
mungkin. Tunjukkan bahwa ada orang di balik puisi itu.
Nah loh, pasti masih pada bingung kan, coba banyak-banyak baca puisi orang deh, dengan banyaknya tabungan kosakata akan membuat kita makin terampil mengolahnya menjadi aksara kata yang bermakna.
So, mulai menulis...
Wassalamu'alaikum ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kata-kata yang baik, mencerminkan pribadi seseorang.