Assalamu’alaikum..
Akhir-akhir
ini tertarik dengan mengabadikan momen perjalanan. Lebih tepatnya, biar nggak
sekedar tersimpan dalam memori otak aja, terus lupa tergerus usia. Kali ini,
mau cerita tentang Muswil IV IMPI di Banjarmasin. Yupz,,, kota yang dikenal
dengan Kota Seribu Sungai.
Niat
hati, melakukan backpaker dari
Surabaya ke Banjarmasin dengan naik kapal laut dari Surabaya ke Banjarmasin.
Tapi, setelah berbagai pertimbangan, ternyata tiket pesawat Surabaya –
Banjarmasin hanya selisih Rp 100.000,- dengan tiket kapal laut dan perbandingan
waktu kalau dengan pesawat hanya butuh waktu 1 jam, sementara dengan kapal laut
saya butuh waktu kurang lebih 36 kali lipat dari waktu yang ditempuh dengan
pesawat. So, pesawat menjadi pilihan terbaik.
Perjalanan
dimulai dari Surabaya, pukul 21.30 WIB dari bandara Djuanda. Harusnya pesawat
berangkat pukul 19.30 WIB, tapi karena delay
120 menit, maka akhirnya keberangkatan diundur. Eits, sedikit tips buat
temen-temen backpaker, jangan berencana buat makan di Bandara. Why? Gini deh,
sedikit cerita, itu Nasi Lauknya Ati dan Ampela ayam + Air Mineral, kalian
perlu merogoh kocek sampai di angka Rp 52.000,-.
Next,
tujuan utama saya ke Banjarmasin adalah untuk IMPI, tepatnya Musyawarah Wilayah
IV IMPI yang ke-2. Why saya rela jauh-jauh terbang dari Yogyakarta ke
Banjarmasin cuma buat agenda Muswil ini? Ini tentang hati, tentang hati yang
telah terpaut pada IMPI. #ciiieee....
16
Februari 2017, Kegiatan Muswil IV IMPI dimulai dengan seminar pendidikan.
Panitia mengusung tema Seminar Pendidikan “Mengembangkan Wawasan dan
Pengetahuan Masyarakat Tentang Pendidikan Inklusif”. Tema yang diangkat begitu
menarik, next time saya akan bahas lebih jauh terkait pendidikan inklusif. Acara dibuka dengan tampilan tari Radap Rahayu yang merupakan tarian selamat datang khas Banjarmasin.
Lanjut
deh, siangnya setelah makan siang, Musyawarah Wilayah IV dilanjut dengan
selayang pandang terkait keberadaan saya di IMPI. Kali ini, di depan saya tidak
sendiri, tapi ditemani Bang Fachry yang juga merupakan salah satu pelopor
berdirinya IMPI. Beberapa hal dibahas terkait berdirinya IMPI, seperti
bernostalgia dengan peristiwa 4 tahun lalu. Seru, apalagi berbagi kisah yang
mudah-mudahan bisa memberi inspirasi teman-teman semua.
Selesai
selayang pandang, sidang pun dimulai hingga pukul 22.00 WITA. Ini rapat
tercepat selesai selama saya pernah mengikuti sidang. Ini sih, karena ruang
yang digunakan untuk kegiatan dibatasi hingga pukul 22.00 WITA. So, hari ini
jauh lebih santai dari yang saya bayangkan.
17
Februari 2017, hari ini agenda seharian full sidang. Dimulai pukul 09.00 WITA
dan baru berakhir pukul 23.00 WITA. Sidang diakhiri dengan terpilihnya Ahmad
Muammar sebagai Ketua Wilayah IV IMPI yang baru dari IAIN Antasari Banjarmasin.
Terus, tugas saya apa? Nggak banyak sih, Cuma nontonin mereka sidang, sesekali
menyela. Ini nih,,, Foto yang lagi pegang microphone itu, adalah Ketua Wilayah IV terpilih. Sebelum dilantik oleh perwakilan pengurus Pusat IMPI diminta buat sambutan dulu.
Buat saya semuanya berkesan. Mengagumkan. Bertemu orang-orang baru,
karakter-karakter baru. Tidak akan terlupakan. Eits,, Baca juga cerita
jalan-jalannya di Jalan-jalan di Banjarmasin....
Thanks...
Wassalamu’alaikum...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kata-kata yang baik, mencerminkan pribadi seseorang.